Fenomena pedagang makanan dan minuman yang mengoplos barang dagangan dengan bahan berbahaya semakin hari semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya menggunakan bahan pengawet, pedagang tidak segan-segan menggunakan air limbah untuk mencari keuntungan.
Kemarin (10/3), sejumlah pedagang di kawasan Gambir dan Monas, Jakarta Pusat, diringkus polisi setelah menjual minuman es Teh Poci dengan campuran air kotor yang berasal dari saluran peron Stasiun KA Gambir. Hingga saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek setempat.
Pelaku diketahui telah beroperasi cukup lama di kawasan Monas dan sekitarnya. Maman, pemilik bengkel tambal ban di pintu belakang masjid Istiqlal mengatakan pelaku yang diringkus telah lama menjajakan minuman berbahaya tersebut. Namun dia tidak mengetahui di mana perusahaan tempat minuman itu dioplos.
"Saya pernah jualan air minuman kemasan di kawasan Monas dua tahun lalu dan saya sudah kenal itu para penjual es Teh Poci. Sampai sekarang saya buka bengkel saya masih lihat mereka mondar mandir jualan," kata Maman saat berbincang dengan merdeka.com di Jalan Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (11/3).
Pria asal Jawa Tengah ini menjelaskan pada Kamis siang, pelaku masih menjajakan barang dagangannya di sekitar Masjid Istiqlal. Namun setelah diringkus, kawanan pedagang tersebut tak menampakkan batang hidungnya lagi. "Sepi banget hari ini, enggak ada lagi penjualnya."
Maman mengaku sudah menaruh curiga terhadap es Teh Poci oplosan. Hal ini dikarenakan harga teh terbilang murah dan tidak seperti minuman kemasan dari pabrik. Selain itu, warna teh juga terlihat mencurigakan.
"Kalau saya sudah tahu kalau itu ada yang enggak beres, warnanya agak bening-bening gitu. Dikasih gratis saja wong saya enggak pernah mau kok," tambahnya.
Kendati pernah menjadi pedagang, Maman mengaku hanya berani menjual makanan dan minuman kemasan langsung dari perusahaan besar. Adapun alasannya tidak menjual es Teh produksi sendiri yaitu pedagang kerap mencari jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan banyak. Hal ini sangat membahayakan jika pedagang meracik makanan atau minuman dengan bahan yang merusak kesehatan pembeli.
"Kalau yang beli anak kita atau orangtua kita, kasihan kan. Secara jangka panjang dan jangka pendeknya berbahaya. Buang duit beli minuman segitu, nanti kalau sakit buang duit banyak," terangnya.
Terhadap fenomena eh Teh Poci yang dicampur air kotor, Maman berharap pedagang bisa sadar bahwa mencari nafkah tidak harus mencari jalan pintas untuk mendapat keuntungan banyak. Menurutnya rezeki sudah ditentukan, tinggal manusia mencari jalan yang benar dan rajin berusaha.
"Saya kerja apa saja mau, lihat ini saya enggak pulang-pulang. Tidur saja di mobil sampai pagi sambil nunggu orang-orang yang kendaraannya butuh diperbaiki," tandasnya.
Sumber : merdeka.com
0 Response to "PENJUAL ES KETAHUAN MEMAKAI AIR LIMBAH DI MONAS UNTUK BEDAGANG"
Post a Comment